Rabu, 14 Januari 2015

POTRET KRL "BUNGA SAKURA" DI JABODETABEK

Bagi masyarakat Jabodetabek mungkin tidak asing dengan KRL (Kereta Rel Listrik). KRL apa saja yang berdinas di Jabodetabek. Mari kita lihat
1.   6000 Toei
KRL seri 6000 Toei ini disebut juga “KRL Hibah” karena memang statusnya yang merupakan hibah dari Pemerintah Kota Tokyo Jepang untuk pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2000. KRL ini berbodi Stainless-Steel hasil rakitan Hitachi, Aina, dan Nippon Sharyo di Jepang. Pada awalnya, KRL ini didinaskan untuk layanan KRL ekspress dan KRL ekonomi-AC, namun setelah penghapusan sistem kelas KRL maka KRL ini sekarang menjadi KRL Commuter Line.
2.   103 JR East
KRL seri 103 eks East Japan Railway Company (JR East) adalah seri pertama KRL eks JR East yang hadir di Jakarta. KRL ini didatangkan pada tahun 2004. 103 JR East berteknologi Rheostatik dengan bodi dari bahan Mild Steel. Seri 103 ini telah mengalami perubahan warna bodi selama hampir 10 tahun beroperasi di Indonesia. Warna asli bawaan dari jalur Musashino dan Keiyo pada saat itu adalah jingga, sebelum diubah menjadi kombinasi coklat dan kuning pada tahun 2006, kemudian berganti menjadi warna biru dengan kombinasi biru muda mulai tahun 2008. Pada Pemeliharaan Akhir (PA) tahun 2010 dan 2011, KRL ini berganti sketsa warna menjadi putih dengan garis warna kombinasi jingga dan hijau. Pada tahun 2014, KRL seri 103 kembali berganti seragam, dengan sketsa warna khas Kereta Commuterline Jabodetabek (KCJ), menjadi putih pada warna dasar dengan garis kombinasi merah-putih-kuning dan warna muka merah dengan garis kuning.
 Gambar 1 KRL seri 103 JR East
3.  8000 Tokyu
       KRL seri 8000 dari Tokyo Kyuko Electric Railway (Tokyu Dentetsu) hadir di Indonesia pada tahun 2005. KRL ini berbodi Stainless Steel dengan berteknologi Chopper. KRL 8000 Tokyu ini pada awal pengoperasiannya diandalkan sebagai KRL ekspress AC, sebelum hadirnya layanan KRL ekonomi AC. Saat ini, KRL ini dilebur menjadi Commuter Line.
4.   8500 Tokyu
       8500 Tokyu ini hadir di Indonesia pada tahun 2006. KRL seri 8500 ini berteknologi Chopper dan berbodi Stainless Steel.  KRL ini termasuk KRL yang jarang mengalami masalah saat berdinas. 8500 Tokyu ini merupakan KRL yang pertama berdinas sebagai KRL ekonomi AC.
Gambar 2 KRL Seri 6000 Tokyo Metro (kiri) bersanding dengan 8500 Tokyu (kanan)

5.  5000 Tokyo Metro
       KRL 5000 Tokyo Metro ini hadir pertama kali di Indonesia tahun 2007. KRL ini berformasi 10 kereta tiap rangkaiannya, namun dalam kenyataannya dioperasikan hanya dengan formasi 8 kereta per rangkaiannya. Hal ini disebabkan karena sarana belum mendukung saat itu.
 Gambar 3 KRL seri 5000 Tokyo Metro
6.  1000 Tokyo Rapid
       1000 Tokyo Rapid hadir di Indonesia bersamaan dengan hadirnya KRL 5000 Tokyo Metro. KRL ini sejatinya merupakan modifikasi dari 1000 Tokyo Rapid. Modifikasi tersebut meliputi pergantian tampilan muka KRL, pergantian bentuk kaca jendela pintu, serta rehabilitasi pada interior dan menggganti warna garis eksterior rangkaian kereta. KRL ini merupakan KRL yang petama dioperasaikan dengan 10 kereta per rangkaiannya sebaagai KRL Ekonomi AC Southline Depok-Manggarai pp., namun hanya bertahan beberapa hari dan akhirnya disususn ulang menjadi 8 kereta per rangkaian.
7. 7000 Tokyo Metro
       KRL 7000 Tokyo Metro ini hadir di Indonesia tahun 2007. 7000 Tokyo Metro ini berteknologi Chopper dan berbodi Alumunium Alloy. Sejak awal pengoperasiannya, kereta ini telah dilengkapi dengan Kereta Khusus Wanita (KKW) bersamaan diresmikannya pengoperasian KRL seri ini pada 19 Agustus 2010.  Pada akhir tahun 2013, salah satu rangkaian KRL ini, yakni 7121F harus berhenti beroperasi akibat mengalami Peristiwa Luar Biasa (PLH) di Pintu Jaga Lintas (PJL) 58 Pondok Betung, Bintaro pada 9 Desember 2013. KRL ini bertabrakan dengan truk tangki pengangkut bahan bakar minyak yang kemudian meledak, membakar serta kabin masinis kereta 7121F.
 Gambar 4 KRL seri 7000 Tokyo Metro
8.   05 Tokyo Metro
       05 Tokyo Metro hadir di Indonesia pada tahun 2010. Seri 05 ini berteknologi Choppper dengan bodi terbuat dari Alluminium Alloy. Salah satu rangkaian seri 05 yakni 05107F sempat mengalami PLH di Stasiun Cilebut, Bogor pada 4 Oktober 2012. Akibatnya pengoperasian kereta 05107F dihentikan untuk smentara waktu.
9.   6000 Tokyo Metro
       Seri 6000 Tokyo Metro ini merupakan saudara kembar dari 7000 Tokyo Metro. Kedatangan 6000 Tokyo metro di Indonesia tahun 2011. 6000 Tokyo Metro ini seri KRL yang pertama kali murni tidak pernah mengalami dinasan sebagai KRL ekspress, karena layanan KRL ekspress dihentikan pada Juli 2011, sedangkan KRL ini mulai dinasan pada 16 Agustus 2011. Pada Oktober 2012, salah satu rangkaian seri 6000 Metro ini yaitu 6107F pernah dioperasikan sebagai Rangkaian Khusus Wanita (RKW), sebelum akhirnya rangkaian itu dihapuskan dan beralih fungsi menjadi rangkaian regular seperti yang lainya.
10. 203 JR East
       Seri 203 JR East ini merupakan hibah dari perusahaan JR East dengan didatangkan secara gratis, hanya menanggung biaya ekspedisi dan administrasinya.  203 JR East ini mulai beroperasi pada akhir tahun 2011, bertepatan dengan diberlakukanhya pola loop line yang berlaku di Jabodetabek hingga saat ini.
11. 205 JR East
       205 JR East merupakan seri KRL AC yang peling revolusioner sepanjang sejarah pengoperasian KRL AC eks Jepang di Indonesia. Dengan jumlah terbanyak yakni 180 unit (18 rangkaian) berformasi 10 kereta per rangkaiannya, KRL ini mencatat sejarah sebagai KL dengan jumlah terbanyak yang beroperasi di Jabodetabek. KRL seri 205 JR East ini tiba pada akhir 2013, dan mulai berdinas sejak 5 Maret 2014. KRL ini secara resmi memulai pengoperasiannya dengan formasi 10 kereta per arngkaiannya. KRL ini berteknologi Chopper dan memiliki keunikan diantaranya terdapat 2 unit kereta dengan formasi 6 pintu ditiap rangkaiannya, yang terkenal sebagai 6-doors car. Kereta dengan 6 pintu di tiap sisinya ini memiliki ruang berdiri yang lebih luas karena jumlah tempat duduk lebih sedikit, sehingga memaksimalkan daya tampung penumpang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar